Tom Lockyer Kapten Luton Town (Foto: lutontown.co.uk) |
UPDATEBOLA.MY.ID - Kejadian tragis terjadi di lapangan pada pertandingan antara Bournemouth dan Luton Town di Vitality Stadium pada Desember lalu. Kapten Luton Town, Tom Lockyer, tiba-tiba kolaps di lapangan pada menit ke-65, mengejutkan seluruh penonton dan rekan setimnya.
Kejadian ini mengundang kekhawatiran besar karena Lockyer memiliki riwayat penyakit jantung yang telah membuatnya kolaps di lapangan pada musim sebelumnya.
Tom Lockyer, bek berusia 29 tahun asal Wales, memiliki sejarah penyakit jantung yang cukup serius. Kejadian saat melawan Bournemouth bukanlah yang pertama kalinya baginya.
Pada musim sebelumnya, Lockyer mengalami insiden serupa dalam laga play-off Championship Division di Wembley melawan Coventry City. Setelah menjalani operasi pemasangan alat perekam detak jantung, Lockyer kembali bermain dan terus mengabdi untuk Luton Town.
Namun, kejadian terbaru melawan Bournemouth membuat Lockyer merasakan situasi yang lebih mengerikan daripada sebelumnya.
"Saya berlari menuju garis tengah dan saya menjadi sangat pusing. Kukira aku akan baik-baik saja setelahnya, tapi nyatanya tidak," ungkap Lockyer dalam wawancara dengan Sky Sports. Ia terjatuh, dan paramedis langsung memberikan pertolongan, menghentikan pertandingan.
Lockyer menjelaskan bahwa keadaannya saat itu sangat berbeda dengan insiden sebelumnya. "Terakhir kali aku merasa seperti terbangun dari mimpi, dan kali ini aku terbangun ketiadaan." Ungkapnya dengan suara serius.
Ia mengungkapkan bahwa jantungnya berhenti berdetak selama dua menit 40 detik. Ketika ia kembali sadar, ia sudah pasrah bahwa kematian mungkin menantinya.
"Saya bisa mati di sini," ujar Lockyer, menggambarkan ketidakmampuannya merespons situasi saat itu. Ia juga mencatat kepanikan dan disorientasinya saat kejadian.
Namun, berkat bantuan cepat dari paramedis, dokter klub, dan tim medis lainnya, jantungnya berhasil dihidupkan kembali. Lockyer berterima kasih kepada mereka, menyatakan bahwa tanpa bantuan mereka, ia mungkin tidak akan berada di sini saat ini.
Setelah insiden tersebut, Lockyer menjalani sejumlah perawatan dan kondisinya kini sudah membaik. Meskipun demikian, ia sangat menyadari risiko yang terkait dengan kembali bermain sepak bola.
Ia mengakui bahwa keputusan untuk kembali ke lapangan sepenuhnya berada di tangan pihak medis. "Saya tak ada dan harus dipacu jantung untuk mengejutkan saya kembali, dan terima kasih sebesar-besarnya kepada paramedis, dokter klub, dan semua orang yang terlibat," ujarnya.
Meskipun Lockyer masih berharap untuk bermain lagi, kesehatannya menjadi prioritas utama. Kejadian ini menyadarkan bahwa risiko yang dihadapi oleh atlet profesional tidak hanya terbatas pada lapangan, tetapi juga terkait dengan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Harapannya adalah untuk dapat kembali berkontribusi kepada timnya, tetapi ia juga memahami bahwa kehidupan dan kesehatan pribadi jauh lebih berharga.
Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya perhatian dan kesiapan medis dalam olahraga profesional. Risiko serius dapat terjadi kapan saja, dan reaksi cepat serta penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati.
Semoga Tom Lockyer mendapatkan pemulihan yang sepenuhnya dan dapat kembali berkarya dengan aman.